Kamis, 13 Maret 2008

Jaje Abug

JAJE ABUG
Jaje abug adalah jajan tradisional Bali yang terbuat dari bahan tepung ketan dengan bentuk beraneka ragam yaitu: segi empat, segi tiga, bundar dan sebagainya. Kekhasan bentuk abug adalah berlapis-lapis dengan warna merah dan putih berselang seling, dengan ketebalan kurang lebih 3-5mm. Lapisan warna merah dan putih ini tampak karena pada waktu mencetak jajan ini dibuat berselang seling antara lapisan satu yang dibuat dari abug dengan tambahan gula pasir. Jajan ini dibuat khusus untuk keperluan upacara keagamaan ataupun upacara adat di Bali, tapi kadang-kadang dapat dibuat untuk dikonsumsi oleh penduduk.
BAHAN :
1.Tepung ketan 1000 g
2.Gula merah 500 g
3.Gula pasir 500 g
4.Kelapa 1 butir
5.Garam dapur 5 g
6.Pewarna (secukupnya)
CARA PEMBUATAN :
Untuk membuat jajan abug dilakukan lapis demi lapis secara silih sebagai berikut: Untuk pembuatan lapisan 1 (warna merah): Tepung ketan sebanyak 500 g ditambahkan 500 g gula merah, 1/2 butir kelapa parut, 2,5 g garam dapur, dicampur dan diaduk merata dalam waskom. Setelah adonan rata ditambahkan dengan air matang sebanyak 1 gelas dan diaduk kembali sampai rata. Selanjutnya adonan dituangkan pada cetakan yang telah disiapkan sebelumnya, dapat berupa kaleng, piring, loyang atau lainnya dengan ketebalan 4-5 mm. Maka terbentuklah lapisan 1. Untuk pembuatan lapisan 2 (warna putih): Semua bahan sisa dari pembuatan lapisan 1 diatas yaitu tepung ketan, kelapa parut, garam dan gula pasir dicampur dan diaduk merata kemudian ditambahkan air sebanyak satu gelas, terus diaduk sampai rata sehingga terbentuk adonan. Selanjutnya adonan dituangkan pada cetakan yang sama diatas lapisan pertama tadi. Proses selanjutnya adalah membuat lapisan 1 terus dituangkan pada cetakan yang sama, terus ditambahkan dengan lapisan 2, demikian seterusnya secara berganti-ganti sampai terbentuk lapisan-lapisan abug yang berwarna dengan ketebalan yang diinginkan. Selanjutnya lapisan tersebut dikukus sampai matang. Setelah matang, jajan abug didinginkan, setelah dingin dikeluarkan dari cetakan dan dipotong-potong dengan ketebalan sekitar 3-5 mm. Potongan abug dapat dijemur sampai kering dan disimpan di dalam kaleng atau toples. Jajan abug ini bisa dikonsumsi dalam bentuk sebelum dikeringkan (segera setelah dipotong-potong) atau dalam keadaan sudah kering.

Tidak ada komentar: